Thursday, May 1, 2008

Aku dan Flu Burung

Flu burung......ihhh seram....Penyakit Flu burung sampai saat ini dikenal sebagai penyakit yang mematikan, karena memang belum di temukan obat yang benar-benar ampuh untuk mengobatinya. Kalau begitu bagaimana donk cara mengatasinya ? Ya...sampai saat ini cara yang paling mustajab bin manjur adalah mencegah agar tidak sampai terjangkit virusnya.

Nah...sejalan dengan usaha-usaha untuk mencegah penyebaran virus flu burung yang lebih di kenal dengan H5N1 ini, pemerintah Korea Selatan mengadakan pemusnahan hewan unggas massal. Virus yang sempat terdeteksi di daerah propinsi Jeolla Utara pada awal bulan April segera ditangani dengan mengadakan karantina sekaligus pemusnahan massal yang mencapai ratusan ribu ekor ayam dan bebek. Tindakan pemusnahan itu sendiri melibatkan beberapa instansi pemerintah termasuk militer.

Hal...yang paling menarik disini adalah kemudahan proses pemusnahan itu sendiri. Para peternak cukup sadar untuk merelakan ternak mereka untuk dimusnahkan hingga tidak perlu kucing-kucingan. Ya...tentunya mereka dikasih ganti rugi...dan ganti ruginya juga sangat wajar. Saya kurang tahu apa ditempat doi juga begitu. Tapi ...kalau ada perhatian penuh dan ganti rugi yang wajar dari pemerintah di tempat doi, mungkin korbannya nggak mungkin sampai banyak gitu kali ya....aduh kok jadi ngomongin orang ya....

Nah...kita kembali ke Korea. Bagaimana dengan reaksi masyarakat dengan isu flu burung itu ? Apakah mereka takut untuk mengkonsumsi ayam atau bebek ? Seperti yang saya amati....(tapi tidak sampai seperti pengamat di negeri doi-lah), saya menemukan bahwa masyarakat tidak begitu khawatir dengan penyebaran virus itu. Masih banyak yang mengkonsumsi makanan yang terbuat dari ayam ataupun bebek. Kenapa ya ??? Ya...karena ada jaminan dari pemerintah.

Coba lihat...teman-teman saya. Mereka tanpa ada rasa takut, tetap aja menikmati samgetang (sup 1 ekor ayam utuh). Bahkan salah satu dari mereka sampai jari-jarinya sakit karena terlalu lama memegang sumpit karena ingin menghabiskan supnya sesegera mungkin (lapar kaliya..hehe). Atau ingin berlomba untuk mendapatkan 2 milyar won (20 milyar rupiah) bagi mereka yang terjangkit virus flu burung akibat mengkonsumsi hewan ternak unggas tersebut.
Saya yakin.... walaupun pemerintah Korea menyediakan ganti rugi sebesar 2 milyar won bagi orang yang terjangkit virus mematikan tersebut, tetapi teman-teman saya masih pingin hidup.

Kami makan samgetang bukan untuk mendapatkan 2 milyar won, tapi karena pemerintah sendiri memberikan jaminan bahwa virus yang sempat terdeteksi di propinsi Jeolla Utara sudah benar-benar dapat diatasi.



1 comment:

Media Monitoring Club said...

Saya sudah berkunjung ke blog Bapak, sangat menarik! Berisi berbagai sisi kehidupan di Korea.