Baru-baru ini mantan presiden RI BJ Habibie berkunjung ke Seoul untuk menghadiri sekaligus memberikan pandangannya dalam Forum Pemimpin Internasional yang diselenggarakan dalam rangka memperingati 60 tahun pendirian Korea.
Sebelum pulang ke tanah air kami sempat mengadakan wawancara dengan pria yang juga pernah menjabat sebagai Menristek dijaman Orde Baru tersebut.
Dan dengan gayanya yang khas dan selalu optimis Habibie menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan seputar masalah hubungan Korea Utara dan Korea Selatan.
Dan dengan gayanya yang khas dan selalu optimis Habibie menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan seputar masalah hubungan Korea Utara dan Korea Selatan.
Menurut beliau Korea Selatan dan Korea Utara hanya memungkinkan untuk disatukan hanya setelah kedua negara menandatangani perjanjian perdamaian.
Memang pada kenyataannya saat ini kedua Korea masih berada dalam "situasi perang", karena perang Korea dihentikan dengan gencatan senjata.
Memang pada kenyataannya saat ini kedua Korea masih berada dalam "situasi perang", karena perang Korea dihentikan dengan gencatan senjata.
Masih menurut pendapat Habibie, negara-negara yang dulu terlibat dalam perang dingin seperti Amerika Serikat, Rusia dan Cina harus ikut terlibat dalam menciptakan keamanan di Semenangjung Korea.
Sekarang perang dingin sudah berakhir, dimana hubungan AS-Cina, AS-Rusia, dan Cina-Rusia sudah "baik", modal atau produk dari setiap negara sudah dapat masuk-keluar dari masing-masing ketiga negara tersebut.
Jadi, sudah seharusnya hubungan kedua Korea juga dapat berjalan dengan baik, bahkan bersatu seperti hal bekas Jerman Timur dan Jerman Barat.
No comments:
Post a Comment