Pemda Seoul akhirnya membuka alun-alun Gwanghwamun bagi masyarakat umum setelah menjalani proses pembangunan selama 15 bulan. Tempat yang dulu menjadi pembatas jalan ini di "sulap" menjadi taman terbuka yang dapat dinikmati masyarakat. Ditempat yang terletak di depan gedung pusat kesenian Sejong ini, masyarakat dapat melihat patung laksamana Yi, beberapa catatan perjalanan sejarah yang dituliskan diatas prasasti dan juga yang tidak kalah menariknya khususnya bagi anak-anak adalah air mancur. Disini kita juga bisa melihat simbol kota Seoul Haechi.
Gwanghwamun adalah gerbang utama Istana Gyeongbok dan didirikan tahun 1399. Diantara gerbang utama istana dinasti Chosun, Gwanghwamun memiliki 3 buah pintu di dalamnya. Gwanghwamun dibakar saat invasi dari Jepang, yaitu perang Injinwaeran, sehingga raja Gojong membangunnya kembali pada tahun 1865 bersama dengan pendirian kembali bagian-bagian istana Gyeongbok. Namun, pada tahun 1927, lokasi Gwanghwamun dipindahkan oleh pemerintah kolonial Jepang ke arah utara untuk menghancurkan budaya khas Korea, dan akhirnya rusak akibat pengeboman saat perang Korea 1952. Gerbang Gwanghwamun yang berdiri sebagai gerbang utama hingga sekarang merupakan hasil renovasi pada tahun 1968, namun gerbang tersebut juga dibongkar bulan Nopember 2006 dan menjalani renovasi. Renovasi itu memiliki dua buah makna. Yang pertama adalah memulihkan penampilan aslinya dengan menggunakan bahan batu dan kayu yang menggantikan besi dan beton. Yang kedua adalah memindahkan ke lokasi aslinya dengan memperbaiki arah dan lokasinya.