Monday, May 11, 2009

Keluargaku dan Hi Seoul Festival


Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pemda Seoul juga menyelenggarakan festival musim semi yang lebih dikenal dengan Hi Seoul Festival.

Festival Hi Seoul 2009 dibuka pada tanggal 2 Mei dengan beberapa kegiatan seperti parade dan pertunjukan panggung. Walaupun pada saat pembukaan cuaca agak mendung namun antusiasme para pengunjung cukup besar.

Upacara Hi Seoul Festival tahun ini juga di warnai dengan unjuk rasa, sehingga upacara pembukaan yang dipusatkan di depan Balai Kota Seoul menjadi sangat terganggu.

Selama pelaksanaan Hi Seoul Festival yang berlangsung hingga 10 Mei, masyarakat atau para wisatawan di sajikan beberapa kegiatan yang diadakan diberbagai tempat seperti istana, museum, taman dll. Lewat kegiatan yang diadakan pengunjung dapat menikmati hiburan, masakan atau kebudayaan tradisional Korea.

Di aliran Chonggyechon pengunjung dapat menikmati beberapa pertunjukkan musik, patung, photo dan benda-benda yang digunakan sekitar tahun 70-an. Disini panitia Hi Seoul Festival juga membagikan pita warna pink dimana pengunjung dapat menuliskan keinginan, harapan, kesan dan lainnya di atas pita itu, kemudian menggantungkannya di pagar sekeliling aliran itu.

Stand perwakilan negara-negara yang menjual makanan atau barang-barang produk khas negara itu juga merupakan kegiatan yang mendapat perhatian besar dari pengunjung.
Stand KBRI Seoul yang menjual sate, pisang goreng, bakwan dll, juga cukup diminati pengunjung, terutama mereka-mereka yang pernah tinggal di Indonesia.
Seperti mantan dubes Iraq untuk Indonesia. Istri sang dubes yang sempat berbincang-bincang dengan keluaraga saya, katanya masih belum dapat melupakan rasa enak nasi goreng dan risol Indonesia. Sementara keluarga saya yang belum lama tiba di Seoul cenderung memilih masakan negara lain seperti roti cane Nepal, Kebab Iraq, Risol Malaysia, es krim Turki dll. Yang jelas ingin bandingin makanan kita dengan makanan negara lain...

Hal lain yang menarik dari pelaksanaan Hi Seoul Festival adalah panitia selalu menyediakan beberapa jenis produk secara gratis seperti air mineral, bir, pop corn dan juga topeng yang dapat dihiasi sendiri.

Mungkin kegiatan tahunan seperti ini, juga dapat dipertimbangkan oleh Pemda-Pemda di Indonesia sebagai bentuk promosi untuk meningkatkan kunjungan wisman atau kecintaan masyarakat terhadap budayanya.










Sunday, May 10, 2009

Keluargaku dan Makanan Korea

Salah satu cara untuk mengenal kebudayaan suatu negara adalah dengan cara menikmati makanannya. Makanya sudah menjadi suatu "keharusan", untuk mencicipi masakan khas negara itu, apabila kita sedang mengunjungi satu negara. Seperti halnya sate, nasi goreng dan rendang, gado-gado dll, yang sudah cukup terkenal di Indonesia, maka Korea juga memiliki makanan khas yang namanya sudah cukup dikenal masyarakat dunia, diantaranya kimchi, bibimbab, jajangmyeon, cukumi, samgetang dan lainnya.
Bagaimana dengan rasanya ?

Rasa adalah suatu penilaian yang diberikan secara pribadi-pribadi. Artinya, bagi saya rasa suatu masakan itu enak, namun bagi orang lain belum tentu. Begitu sebaliknya, makanan yang tidak enak di lidah saya bagi orang lain mungkin enak.

Terlepas dari perbedaan rasa ini, yang jelas pemerintah dan warga Korea sangat merasa bangga dengan jenis-jenis makanan yang mereka miliki, sampai-sampai mempromosikannya ke tingkat dunia.

Hal yang sama juga tentunya sudah (?) dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk beberapa jenis makanan (rendang, sate, gado-gado), namun sepengetahuan saya belum segencar yang dilakukan oleh Korea, padahal dari segi keragaman jenis makanan kita jauh lebih unggul lho !

Sekarang bagaimana caranya, untuk menjadikan makanan kita menjadi salah satu objek wisata yang digemari oleh pelancong manca negara.

Nah.. untuk yang ini sebaiknya kita sama-sama mikir ya, maukan ???

Kembali ke makanan Korea. Disini ada juga beberapa jenis makanan yang katanya memiliki kaitan dengan kehidupan jaman dahulu (masa kerajaan). Ada makanan yang dulunya hanya di nikmati oleh keluarga kerajaan, ada juga yang hanya di lahap oleh masyarakat awam. Tapi yang jelas, saat ini ada satu jenis makanan yang benar-benar digemari baik oleh orang-orang berdasi (kalangan atas) maupun pengangguran. Nama makanannya Jajangmyeon (mie hitam). Konon katanya mie ini diperkenalkan oleh warga Cina yang datang ke Korea Selatan dan dijual terbatas bagi orang-orang Cina saja. Namun, seiring dengan perjalanan waktu, mie ini mulai digemari warga Korea.

Karena pernah melihat di sinetron, keluarga saya pun penasaran dengan rasa mie ini, dan kemudian mencobanya. Setelah saya tanyakan tentang rasanya....katanya...."nggak tahu deh !!!"

Disaat yang lain mereka juga mencoba nasi campur sayuran, telor setengah matang , ikan tuna atau lainnya, Bibimbab untuk menjawab rasa penasaran mereka terhadap makanan Korea yang pernah mereka lihat di sinetron. Jawabannya ? Ya...lumayan punya !!!

Keberadaan mereka di Korea saat ini mereka manfaatkan untuk mencicipi makanan yang belum sempat mereka nikmati 2 tahun yang lalu, seperti cukumi, samgetang dll.

Dibalik jawaban-jawaban yang diberikan keluarga saya tentang beberapa jenis makanan Korea, yang jelas menurut pandangan saya, makanan Korea bisa di kategorikan kedalam wellbeing (makanan sehat), karena bahannya dan cara masaknya yang jauh dari penyebab timbulnya penyakit seperti kolesterol, dll.

Makanan Korea lebih banyak di sup dan tidak mengandung santan atau lemak yang banyak, dan cukup banyak juga yang difermentasi. Jadi menurut saya cukup sehat !!!